Kenali Ciri dan Gejala Keputihan Pada Ibu Hamil
Keputihan saat hamil biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika memiliki ciri-ciri normal seperti berikut :
1). Tidak memiliki bau yang kuat atau tidak menyenangkan.
2). Warna jernih atau putih.
3). Tebal dan lengket.
4). Licin dan basah.
Jika cairannya berubah dari segi aroma, warna atau tekstur, bisa jadi merupakan tanda dari infeksi pada vagina. Seperti ciri-ciri keputihan tidak normal berikut ini :
1). Bau amis, menandakan vaginosis bakteri.
2). Tekstur yang tebal dan putih seperti keju cottage menandakan thrush.
3). Warna hijau, kuning atau berbusa, menandakan trikomoniasis.
4). Bila keputihan dibarengi dengan nyeri atau pendarahan panggul, menandakan klamidia atau gonore.
Beberapa ciri-ciri keputihan saat hamil yang menandakan risiko kesehatan tertentu dan perlu mengunjungi dokter :
1). Cairan keputihan berubah warna, bau atau tekstur.
2). Menghasilkan lebih banyak dari biasanya.
3). Merasa gatal atau sakit.
4). Merasa sakit saat buang air kecil.
5). Adanya rasa sakit di daerah antara perut dan paha (nyeri panggul).
Komplikasi keputihan pada ibu hamil, menyebabkan :
1). Infeksi Saluran Kemih
Keputihan yang berlebihan bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih yang jika tidak diobati, bahkan bisa berkembang menjadi infeksi ginjal. Infeksi saluran kemih juga dikaitkan dengan risiko kelahiran premature.
2). Gangguan Kehamilan
Infeksi yang tidak diobati dapat memengaruhi kesehatan umum ibu hamil, menyebabkan ketidak nyamanan, stres, dan gangguan terhadap kehamilan yang sehat.
3). Pelepasan Membran Amnion Prematur
Dalam beberapa kasus, keputihan yang abnormal bisa menjadi tanda dari pelepasan prematur membran amnion.Perluasan infeksi bakteri pada rahim dapat memicu infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis) menyebabkan kantung ketuban pecah sebelum waktunya.menyebabkan persalinan prematur. Bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan, termasuk masalah tumbuh kembang anak.
4). Infeksi Jamur (Candidiasis Vaginal)
Keputihan yang tebal, berwarna putih, tidak berbau, gatal di area vagina, nyeri saat BAK (buang air kecil) dan hubungan sex dan terlihat seperti gumpalan mirip keju bisa menandakan infeksi jamur. keputihan ini tidak berbahaya bagi janin karena infeksinya bersifat lokal (di vagina)dan tidak akan naik kearah rahim ataupun pemicu keguguran dan prematur.
5). Infeksi Bakterial (Bacterial Vaginosis)
Jika keputihan berubah menjadi berbau dan berwarna abu-abu, ini bisa menandakan bacterial vaginosis. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan radang panggul, keguguran, dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
6). Infeksi trikomoniasis
Keputihan yang berwarna kekuningan atau kehijauan dan berbau amis. Trikomoniasis berisiko menimbulkan kelainan pada janin, lahir prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan infeksi selaput ketuban.
Sumber
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3753/kenali-ciri-dan-gejala-keputihan-pada-ibu-hamil