Kesehatan Ginjal Untuk Semua

Memajukan akses yang adil terhadap layanan dan praktik pengobatan yang optimal

Penyakit ginjal kronis diperkirakan mempengaruhi lebih dari 850 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan lebih dari 3,1 juta kematian pada tahun 2019.[1] Saat ini, penyakit ginjal menduduki peringkat ke-8 penyebab kematian utama[2], dan jika tidak ditangani, penyakit ini diproyeksikan menjadi penyebab utama ke-5 hilangnya nyawa pada tahun 2040.[3]

Selama tiga dekade terakhir, upaya pengobatan penyakit ginjal kronis  berpusat pada persiapan dan pemberian terapi penggantian ginjal. Namun, terobosan terapeutik baru-baru ini [4] menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencegah atau menunda penyakit dan mengurangi komplikasi seperti penyakit kardiovaskular dan gagal ginjal, yang pada akhirnya memperpanjang kualitas dan kuantitas hidup orang yang hidup dengan penyakit ginjal kronis .

Meskipun terapi-terapi baru ini harus dapat diakses secara universal oleh semua pasien, di setiap negara dan lingkungan, hambatan seperti kurangnya kesadaran penyakit ginjal kronis , kurangnya pengetahuan atau kepercayaan diri terhadap strategi terapi baru, kurangnya spesialis ginjal, dan biaya pengobatan berkontribusi terhadap kesenjangan yang besar dalam mengakses pengobatan. , khususnya di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, namun juga di beberapa negara berpendapatan tinggi. Ketimpangan ini menekankan perlunya mengalihkan fokus ke arah kesadaran penyakit ginjal kronis  dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.

Untuk mencapai perawatan ginjal yang optimal diperlukan upaya mengatasi hambatan di berbagai tingkatan sambil mempertimbangkan perbedaan kontekstual di seluruh wilayah dunia. Hal ini mencakup kesenjangan dalam diagnosis dini, kurangnya layanan kesehatan universal atau cakupan asuransi, rendahnya kesadaran di kalangan petugas layanan kesehatan, dan tantangan terhadap biaya pengobatan dan aksesibilitas. Strategi multi-cabang diperlukan untuk menyelamatkan ginjal, jantung, dan nyawa:

  • Kebijakan kesehatan – Pencegahan penyakit ginjal kronis  primer dan sekunder memerlukan kebijakan kesehatan yang ditargetkan yang secara holistik mengintegrasikan perawatan ginjal ke dalam program kesehatan yang ada, menjamin pendanaan untuk perawatan ginjal, dan menyebarkan pengetahuan kesehatan ginjal kepada masyarakat dan tenaga kesehatan. Akses yang adil terhadap skrining penyakit ginjal, alat untuk diagnosis dini, dan akses berkelanjutan terhadap pengobatan berkualitas harus diterapkan untuk mencegah penyakit ginjal kronis  atau perkembangannya.
  • Pemberian layanan kesehatan – Pelayanan ginjal yang kurang optimal disebabkan oleh terbatasnya fokus kebijakan, tidak memadainya pendidikan pasien dan penyedia layanan kesehatan, kurangnya sumber daya untuk layanan berkualitas tinggi, dan terbatasnya akses terhadap pengobatan yang terjangkau. Agar strategi ini berhasil, penting untuk menerapkan pendekatan yang komprehensif, berpusat pada pasien, dan berorientasi lokal untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan terhadap perawatan ginjal berkualitas tinggi.
  • Tenaga kesehatan profesional – Mengatasi kekurangan tenaga kesehatan primer dan spesialis ginjal memerlukan peningkatan pelatihan, meminimalkan kehilangan penyedia layanan kesehatan, dan membangun kapasitas di antara petugas kesehatan, termasuk dokter layanan primer, perawat, dan petugas kesehatan masyarakat. Pendidikan tentang skrining penyakit ginjal kronis  yang tepat dan kepatuhan terhadap rekomendasi pedoman praktik klinis adalah kunci keberhasilan penerapan strategi pengobatan yang efektif dan aman. Merangkul inovasi ilmiah dan memanfaatkan alat farmakologis dan non-farmakologis untuk pengobatan penyakit ginjal kronis , serta membina komunikasi yang efektif dan empati di antara para profesional akan sangat berdampak pada kesejahteraan pasien.
  • Memberdayakan pasien dan komunitas – Secara global, pasien kesulitan mengakses layanan dan pengobatan karena tingginya biaya dan informasi yang salah, yang berdampak pada perilaku dan kepatuhan mereka terhadap kesehatan. Meningkatkan kesadaran tentang faktor risiko penyakit ginjal kronis  seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas, meningkatkan literasi kesehatan tentang pilihan gaya hidup sehat, perawatan diri, dan mendorong kepatuhan jangka panjang terhadap strategi pengobatan dapat membawa manfaat besar terutama bila dimulai sejak dini dan dikelola secara konsisten. Melibatkan pasien dalam organisasi advokasi dan komunitas lokal akan memberdayakan mereka untuk membuat keputusan dan meningkatkan hasil kesehatan mereka.

[1] https://vizhub.healthdata.org/gbd-results/
[2] https://www.healthdata.org/news-events/newsroom/news-releases/lancet-latest-global-disease-estimates-reveal-perfect-storm
[3] https://www.thelancet.com/pdfs/journals/lancet/PIIS0140-6736(18)31694-5.pdf
[4] Renin-angiotensin inhibitors, SGLT2 inhibitors, non-steroidal mineralocorticoid receptor antagonists, and GLP-1 receptor agonists, have shown benefits in delaying kidney function decline together with reducing risks of cardiovascular events and death.

Sumber

https://www.worldkidneyday.org/2024-campaign/

10 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Rumah

Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. 

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.  

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :

  • PHBS di Rumah tangga
  • PHBS di Sekolah
  • PHBS di Tempat kerja
  • PHBS di Sarana kesehatan
  • PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

Tatanan PHBS Rumah Tangga

Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :

  1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
    Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
  2. Pemberian ASI eksklusif
    Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.
  3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
    Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
  4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
    Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
  5. Menggunakan air bersih
    Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
  6. Menggunakan jamban sehat
    Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
  7. Memberantas jentik nyamuk
    Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
  8. Konsumsi buah dan sayur
    Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
  9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
    Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
  10. Tidak merokok di dalam rumah
    Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.
Program PHBS Cuci tangan pakai sabun

Salah Satu Aktivitas PHBS – Cuci Tangan Pakai Sabun

Pentingnya Materi PHBS di Setiap Tatanan

Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimanapun dan juga kapanpun.

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/phbs

Hipertensi: Keluarga Juga Ikut Menyembuhkan

Halo Healthies! Siapa disini yang sering gemas mengingatkan keluarganya untuk minum obat penurun tekanan darah?

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Pada riskesdas 2018, prevalensi Hipertensi di Indonesia meningkat hingga sebesar 34,1%. Namun cukup disayangkan, dari seluruh pasien hipertensi terdapat 32,3% masyarakat yang tidak rutin minum obat dan 13,3% yang tidak minum obat penurun tekanan darah. Padahal mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara rutin dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular dan tidak menular ke depannya1.

Tahukah kamu, ternyata proses mengingatkan pasien untuk meminum obat adalah salah satu contoh dari Family Involvement dan mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi.

Apa itu Family Involvement? Family Involvement atau “Keterlibatan Keluarga” diartikan sebagai partisipasi aktif keluarga terhadap proses penyembuhan pasien, dalam bentuk dukungan fisik, emosional, dan pola hidup sehat demi tercapainya kondisi pasien yang prima.

Manfaat Menurunkan Hipertensi

Selain menurunkan tekanan darah pasien hipertensi, apa saja ya manfaat lainnya?

  1. Pasien lebih percaya diri dalam berobat dan punya keinginan sembuh

Acap kali Ketika pasien datang sendiri untuk berkonsultasi dengan dokter, pasien merasa takut, cemas, dan malu bertanya mengenai kondisi penyakitnya. Bagi banyak pasien, memiliki anggota keluarga yang menemani konsultasi dapat memberi rasa nyaman dan kepercayaan diri. Hal itu dibuktikan dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pasien dan keluarga yang mendapat edukasi

mengenai penyakit hipertensi cenderung lebih patuh meminum obat dan menjalani pola hidup sehat daripada hanya pasien yang mendapat edukasi2,3.

  1. Keluarga memiliki pengetahuan mengenai kondisi kesehatan pasien dan cara terapinya

Keikutsertaan keluarga dalam konsultasi ke dokter meningkatkan pemahaman keluarga mengenai kondisi kesehatan pasien. Healthies sebagai keluarga yang memahami kebiasaan pasien pun bisa memberi masukan kepada dokter mengenai bentuk terapi yang cocok dengan kondisi pasien. Informasi kebiasaan, pola makan, hingga aktivitas yang disukai pasien dapat membantu dokter dalam merumuskan terapi yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan pasien. Penyesuaikan terapi terhadap kebiasaan pasien mampu meningkatkan kepatuhan pasien dalam pengobatan hipertensi4.

  1. Kualitas hidup pasien dan keluarga meningkat

Merujuk pada penelitian Maslakpak et al, ditemukan bahwa keikutsertaan keluarga dalam menjaga pola hidup sehat berdampak pada penurunan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi. Selain berdampak pada kesembuhan pasien, keterlibatan keluarga dalam proses terapi pun mampu meningkatkan pemahaman keluarga terhadap kesehatan mereka dan menurunkan insidensi penyakit tidak menular bagi anggota keluarga lainnya3,5.

  1. Si Kecil belajar pola hidup sehat sejak belia

Penerapan pola hidup sehat di keluarga dapat menjadi media edukasi bagi si kecil mengenai cara menjaga kesehatan tubuh mereka. Proses ini dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan mereka, seperti memilah camilan sehat yang disukai, menemani keluarga memasak, hingga ikut mengingatkan pasien untuk meminum obat. Memulai pola hidup sehat sedini mungkin berpengaruh pada penurunan resiko obesitas dan penyakit tidak menular di usia dewasa6.

Nah, bagaimana Healthies? Ternyata banyak ya manfaat dari kita ikut mengingatkan pasien untuk minum obat penurun tekanan darah. Yuk, mari jadi keluarga proaktif dengan cara ikut menemani pasien kontrol ke dokter secara berkala, mengingatkan untuk minum obat, dan bersama-sama melakukan pola hidup sehat.

Penulis:

Putri Adara Yasmin

Public Health Leader CIMSA Indonesia

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/hipertensi-keluarga-juga-ikut-menyembuhkan

Tahukah Kamu Jika Stunting Pada Anak Dapat Kita Cegah Bersama? Yuk, Cek Caranya!

Pada Januari 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa angka kejadian stunting di Indonesia mengalami penurunan menjadi 21,6% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 24,4%[1]. Penurunan ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif antara Kementerian Kesehatan dan seluruh elemen masyarakat. Meskipun demikian, potensi stunting pada anak tetap perlu diwaspadai dan diupayakan pencegahan serta penanganannya oleh petugas kesehatan dan orang-orang terdekat

Menyadari pentingnya pencegahan stunting pada anak, Kao Indonesia memberikan dukungan kepada Program Pencegahan Stunting Kementerian Kesehatan RI melalui pemberdayaan Kader Posyandu, sebagai garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak, pada tanggal 17 Maret 2023 di Kelurahan Menteng Atas. Pemberdayaan dilakukan melalui penyediaan edukasi dan pelatihan mengenai konsep komunikasi dasar dan informasi terkait stunting yang dibutuhkan oleh para kader untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat di Posyandu.

Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan kader posyandu, tetapi juga melibatkan sektor swasta dan masyarakat secara luas. Sebagai sahabat Kao, kita semua dapat berkontribusi dalam upaya bersama mencegah stunting pada anak. Caranya adalah dengan memahami, menyampaikan, dan mengingatkan informasi terkait pencegahan stunting kepada diri sendiri, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak balita di sekitar kita. Dengan kesadaran dan partisipasi kita semua, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal bagi anak-anak Indonesia.

 

Stunting dan Dampaknya

Stunting merupakan kondisi yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan sering mengalami infeksi, ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang tidak mencapai standar. Dampaknya sangat signifikan terhadap tumbuh kembang anak, termasuk peningkatan risiko penyakit, gangguan kecerdasan, serta fungsi tubuh yang tidak optimal. Di Indonesia, statistik menunjukkan bahwa satu dari empat anak mengalami stunting, dengan jumlah anak yang terkena stunting mencapai sekitar 5 juta[2].

Stunting pada anak dipengaruhi oleh sejumlah faktor baik dari lingkungan eksternal maupun internal yang sebenarnya dapat cegah dan diperbaiki, antara lain:

  •  Kurangnya asupan gizi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terhadap gizi
  • Infeksi yang berulang
  • Terbatas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan
  • Pola asuh yang salah
  • Kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

 

Pencegahan Stunting

  • Pencegahan dengan ABCDE:
  1. (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah -> 1 tablet seminggu sekali untuk remaja putri, dan 1 tablet setiap hari untuk ibu hamil
  2. (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali -> periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG
  3. (C) Cukupi konsumsi protein hewani -> setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan
  4. (D) Datang ke Posyandu setiap bulan -> pantau pertumbuhan dan perkembangan serta imunisasi balita di posyandu setiap bulan
  5. (E) Eksklusif ASI 6 bulan -> dilanjutkan hingga usia dua tahun
  • Pencegahan dengan Isi Piringku

Salah satu cara efektif untuk mencegah stunting adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang sesuai panduan “Isi Piringku” yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI. Panduan ini terdiri dari komponen utama, yaitu Makanan Pokok, Lauk Hewani, Lemak (minyak/santan), Sayur, dan Buah. Sahabat Kao juga dapat melihat poster Isi Piringku yang ada pada artikel ini sebagai panduan.

  • Pencegahan Dengan PHBS

Salah satu faktor kunci yang sering kali terlewat dalam mencegah stunting adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk memastikan pencegahan stunting yang efektif, Sahabat Kao perlu mengikuti langkah-langkah PHBS berikut:

  1. Rajin mandi menggunakan sabun minimal 2 kali sehari
  2. Rajin mencuci tangan menggunakan sabun saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah memegang hewan, setelah membersihkan lingkungan, dan setelah beraktivitas di luar rumah.
  3.  Mencuci pakaian dengan detergen.

Yuk bersama kita cegah stunting pada anak Indonesia!

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/tahukah-kamu-jika-stunting-pada-anak-dapat-kita-cegah-bersama-yuk-cek-caranya

Mitos dan Fakta Diabetes

Pernah dengar mitos seperti perempuan dengan diabetes tidak bisa mengandung, atau orang diabetes tidak bisa menjadi donor darah, atau bahkan diabetes bukan masalah besar? Mari kita simak jawaban dari Kementrian Kesehatan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular.   Mitos: “Diabetes bukan masalah besar.”

Fakta: Jika dibiarkan tidak diperiksa, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius dan menyebabkan kematian lebih cepat dari seharusnya. Diabetes adalah salah satu dari 8 penyakit utama yang mengakibatkan kematian pada orang dewasa. Menderita diabetes memperbesar kemungkinan 2 kali lebih besar terkena serangan jantung. Diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, amputasi tungkai bawah, dan beberapa akibat jangka panjang yang membuat mutu hidup menjadi lebih rendah.

Mitos: “Orang dengan diabetes harus melakukan diet khusus.”

Fakta: Diet makanan sehat bermanfaat bagi siapapun, termasuk orang dengan diabetes. Pola makanan sehat harus mengandung biji-bijian, sayuran dan buah, menghindari lemak trans, dan membatasi lemak larus dan karbohidrat olahan, terutama gula.

Mitos: “Makanan ‘ramah diabetes’ dan ‘bebas gula’ baik bagi penderita diabetes.”

Fakta: Makanan bebas gula kerap mengandung sejumlah kalori dan gula bahkan karbohidrat. Jadi mulailah membaca dengan teliti label makanan. Ingat, kata-kata ‘natural’ atau ‘asli alami’ tidak selalu berate aman. 

Mitos: “Penyandang diabetes tidak dapat menyumbangkan darah.”

Fakta: Penyandang diabetes tetap dapat menyumbangkan darah (donor darah) selama kadar gula darahnya terkendali.

Mitos: “Perempuan penyandang diabetes sebaiknya tidak hamil.”

Fakta: Dengan control atau pengendalian gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap dapat mengandung dan melahirkan bayi yang sehat.

Mitos: “Diabetes pada ibu hamil tak perlu dianggap serius karena akan menghilang begitu melahirkan.”

Fakta: Pada 50-70% ibu hamil yang memiliki diabetes (diabetes gestational) saat mengandung, dia berisiko menderita diabetes tipe 2 dalam waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. Jika diabetes dibiarkan tanpa pengobatan, anak-anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes selama hamil berisiko menderita diabetes tipe 2 di usia dewasa. Diabetes gestational hraus mendapat perhatian serius dan pengobatan.

Mitos: “Penggunaan insulin saat hamil dapat memberi dampak buruk bagi bayi.”

Fakta: Insulin tidak memberi dampak buruk pada bayi, malah kadar gula yang tinggi bisa memberi dampak buruk pada bayi. Hanya sedikit sekali insulin yang memasuki plasenta (dbandingkan tablet oral) sehingga aman digunakan untuk mengendalikan akdar glukosa dalam darah selama kehamilan karena pola makan dan olahraga saja tidak cukup. 

Mitos: “Penyandang diabetes dapat makan gandum tetap tidak dapat makan nasi.”

Fakta: Tidak benar. Baik gandum maupun nasi mengandung kadar karbohidrat (-70%) dan indeks glikemi yang sama. Keduanya meningkatkan kadar gula secara sama. Dengan porsi terbatas, keduanya dapat dikonsumsi.

80% Penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2 dapat dicegah 1 dari 11 orang dewasa menderita diabetes di 2015

Sumber

https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/mitos-dan-fakta-diabetes

Terlalu sibuk? 7 Olahraga Ringan Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Kebanyakan orang sudah tahu olahraga memiliki banyak manfaat, khususnya untuk kesehatan tubuh dan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang rutin dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan orang-orang yang rajin olahraga memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat di masa tua (Ashton, 2018). 

Namun, dengan kesibukan sehari-hari kadang sulit sekali mencari waktu untuk berolahraga secara teratur. Apakah Anda adalah orang yang merasa berat melakukan olahraga secara rutin, atau hanya melakukannya jika ingat? Jika demikian, kenali beberapa aktivitas fisik sederhana yang sebenarnya dapat dilakukan di rumah seperti berikut:

  1. Burpee

Burpee tidak membutuhkan peralatan, sehingga aktivitas ini bisa anda lakukan dengan mudah di rumah. Untuk melakukan burpee, Anda akan bergantian melakukan posisi plank dan loncat di udara. Menggabungkan kardio dan kekuatan tubuh, burpee membantu kerja jantung dan paru-paru, sekaligus membakar lemak jahat. 

  1. Lompat tali

Lompat tali sering dianggap sebagai salah satu latihan kardio terbaik, dan dapat Anda lakukan di rumah dengan mudah, cukup dengan bermodalkan jumping rope.

  1. Jumping jack

Sama seperti burpee, Anda tidak membutuhkan peralatan khusus untuk melakukan aktivitas ini. Cukup dengan meloncat di tempat sambil membentangkan kedua lengan. Dinilai sebagai salah satu jenis olahraga terbaik untuk menunjang kesehatan, jumping jack membantu melancarkan aliran darah ke otot.

  1. Squat jump

Olahraga kardio lainnya ialah squat jump. Pertama, mulai dalam posisi jongkok, kemudian meloncat setinggi mungkin, lalu mendarat dalam posisi jongkok.

  1. Zumba

Anda senang senam atau berdansa? Aktivitas fisik ini akan membuat Anda lebih bersemangat. Berdansa dapat meningkatkan detak jantung serta membangun otot. Tidak perlu pergi mencari studio sekarang juga, karena caranya pun cukup mudah diikuti lewat menonton banyak video dansa di YouTube dengan lagu favorit.

  1. Naik-turun tangga

Anda juga dapat menggunakan tangga rumah Anda sebagai bagian dari aktivitas fisik rutin. Berlari di tangga dapat meningkatkan detak jantung dan menguatkan otot bagian bawah Anda.

  1. Jogging di tempat

Jika cuaca tidak memungkinkan untuk jogging di luar rumah, maka aktivitas ini bisa menjadi alternatif bagi anda untuk tetap bergerak. Agar tidak bosan, aktivitas ini bisa dikombinasikan dengan gerakan lain seperti burpee atau jumping jack.

Dengan aktif bergerak, metabolisme tubuh menjadi terjaga dan proses pembakaran kalori tetap maksimal. Risiko penyakit seperti kardiovaskular dan obesitas pun bisa dihindari. Anda tak perlu merasa selalu melewatkan aktivitas kebugaran karena terlalu sibuk.

Jika baru akan memulainya, kegiatan di atas bisa Anda lakukan di pagi hari sebelum memulai aktivitas lainnya, atau di sore hari di saat aktivitas mulai berkurang kepadatannya. Cukup luangkan lima hingga tujuh menit di awal, lalu tambah porsinya secara bertahap. Yuk, tetap sehat walau hanya di rumah saja!

Sumber

https://ayosehat.kemkes.go.id/terlalu-sibuk-7-olahraga-ringan-ini-bisa-dilakukan-di-rumah

Congestive Heart Faliure

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga. Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae.

Selanjutnya

Surgical Guide

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga. Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae.

Selanjutnya

The Future of Medical Science

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga. Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae.

Selanjutnya

Technology and its after effects

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga. Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus. Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae.

Selanjutnya
1 2

Search

+