Penerapan Pola Makan Sehat untuk Menjaga Asupan Gizi Seimbang selama Liburan Sekolah
Anak sekolah membutuhkan gizi yang seimbang untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh berdasarkan jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Gizi seimbang bagi anak sekolah dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam. Konsumsi makanan dengan pola gizi seimbang harus memperhatikan empat prinsip dasar yaitu mengkonsumsi aneka ragam makanan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik, dan memonitor berat badan ideal.
Membangun kebiasaan makan bergizi seimbang dengan banyak mengonsumsi serat dari buah dan sayur, serta menambahkan vitamin anak, merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit pencernaan pada anak-anak. Selain itu, penting untuk memastikan anak-anak minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Untuk mewujudkan kebiasanan makanan bergizi pada anak salah satunya dengan memberikan pendidikan di sekolah melalui Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dengan fokus pada lima pilar kesehatan yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan.
Salah satu pilar kesehatan yaitu Sehat Bergizi. Sehat Bergizi bertujuan untuk memastikan peserta didik memiliki pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. meliputi :
1 Pembiasaan Minum Air Putih, dengan membiasakan peserta didik minum air putih yang cukup, minimal 2 gelas sehari selama di sekolah. Ini penting untuk mencegah dehidrasi dan memastikan tubuh berfungsi optimal.
2 Konsumsi Makanan Bergizi, dengan melaksanakan program sarapan bersama minimal sekali seminggu dengan menu bergizi seimbang yang mencakup protein tinggi, buah, dan sayuran. Program ini melibatkan orang tua dan komunitas sekolah dalam penyediaan makanan sehat.
3 Edukasi Gizi, dengan menghindari konsumsi makanan cepat saji dan tinggi gula, garam, serta lemak melalui edukasi gizi kepada siswa dan orang tua.
4 Tablet Tambah Darah dengan membiasakan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri sekali seminggu untuk mencegah anemia.
Sekarang ini adalah masa liburan sekolah, liburan sekolah adalah momen yang dinanti-nanti oleh anak-anak dan setiap keluarga. Menghabiskan waktu bersama dengan bermain di rumah atau jalan-jalan ke tempat wisata menjadi kegiatan yang menyenangkan. Akan tetapi pada masa liburan terdapat dampak negatif yang beresiko terhadap peningkatan masalah kesehatan anak jika pola makan tak dijaga selama liburan sekolah. Orang tua harus tetap memperhatikan pola makan bergizi dan seimbang bagi anak-anak. Saat liburan, anak-anak cenderung tergoda untuk mengonsumsi fast food alias makanan cepat saji yang tinggi lemak, garam, dan gula, yang dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti diare, sembelit, mual, dan sakit perut.
Dampak negatif liburan sekolah pada anak yang harus diketahui, di antaranya:
1. Gangguan Tidur
Salah satu yang terpenting untuk diperhatikan adalah pola tidur anak. Mereka yang biasanya harus tidur cepat kala malam agar bisa bangun pagi untuk ke sekolah, akan cenderung tidak melakukannya saat liburan. Anak-anak yang terbiasa tidur larut dan bangun siang saat liburan, akan kesulitan untuk kembali ke pola tidur normal saat sekolah dimulai lagi. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan daya tahan tubuh.
2. Kebiasaan Makan Tidak Sehat
Saat liburan, anak-anak cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, berlemak, dan tidak bergizi. Hal ini dapat menyebabkan obesitas, kekurangan nutrisi, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Selama liburan sekolah, anak-anak tidak perlu beraktivitas fisik bersama temannya sebagaimana yang biasa dilakukannya saat sekolah. Berkurangnya aktivitas fisik selama liburan dapat menyebabkan anak-anak menjadi lemah, lemas, dan mudah terserang penyakit. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
4. Ketergantungan Gadget
Liburan sekolah menjadi waktu yang tepat bagi anak-anak untuk bermain gadget dan menonton televisi. Jika tidak dikontrol dengan baik, hal ini dapat menyebabkan kecanduan dan berbagai dampak negatif lainnya, seperti gangguan penglihatan, kesulitan bersosialisasi, dan penurunan prestasi belajar.
Selama liburan aktivitas anak-anak lebih banyak bermain baik didalam maupun diluar rumah, kelelahan saat bermain dapat menurunkan daya tahan tubuh anak. Akibatnya, mereka menjadi lebih rentan terhadap virus dan bakteri di sekitar. Orang tua perlu memperhatikan aspek kesehatan anak secara menyeluruh, terutama pola makan bergizi dan seimbang, untuk menjaga daya tahan tubuh mereka. Selain flu dan batuk, penyakit gangguan pencernaan seperti diare juga kerap menyerang anak saat liburan sekolah.
Tips yang bisa diterapkan untuk menjaga pola makan bergizi dan seimbang selama liburan sekolah diantaranya :
1. Sediakan Makanan yang Sehat dan Bergizi
- Pastikan anak-anak selalu mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi selama liburan. Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, berlemak, dan tidak bergizi. Siapkan camilan sehat seperti buah-buahan atau snack yang memang bagus untuk anak-anak.
- Saat berwisata, usahakan membawa bekal yang bergizi dari rumah untuk menjaga kebersihan, selain itu berikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak. Namun jika anak sudah menunjukkan gejala gangguan pencernaan seperti demam, muntah atau sakit perut, segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius
2. Berikan Motivasi Anak untuk Melakukan Aktivitas Fisik
Usahakan mengajak anak-anak untuk bermain di luar rumah, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Hal ini akan membantu mereka untuk tetap sehat dan bugar serta mempertahankan daya tahan tubuh, meskipun liburan hanya di rumah saja,
Sumber