FYI, nilai CT saat ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk pemeriksaan SGTF (S Gene Target Failure) dan Whole Genome Sequencing (WGS) yang bertujuan untuk mengetahui varian-varian SARS CoV-2 pada sampel pasien yang telah terkonfirmasi COVID-19. Nilai CT yang memenuhi persyaratan, yaitu nilai Ct value rendah (umumnya nilai ct < 30).
Apakah arti nilai CT pada pemeriksaan PCR?
Nilai Ct (Cycle of Threshold) adalah jumlah siklus yang dibutuhkan sampai sinyal fluoresens pada alat PCR melewati ambang (threshold) deteksi. Hasil pemeriksaan real time PCR dinyatakan positif bila terdapat akumulasi sinyal fluoresens, sehingga nilai ct akan muncul apabila hasil PCR positif.
Apakah nilai CT dapat berkaitan dengan kandungan virus dalam tubuh ?
Nilai CT secara proporsional berbanding terbalik dengan jumlah target materi genetik virus di dalam sampel, artinya semakin rendah nilai CT maka semakin banyak jumlah materi genetik virus yang terdeteksi didalam sampel.
MAKA Nilai CT tidak menunjukkan berapa banyak virus yang ada, tetapi hanya menunjukkan apakah materi genetik virus terdeteksi pada ambang batas yang telah ditentukan oleh alat PCR.
Apa saja yang mempengaruhi nilai CT?
Nilai CT dapat dipengaruhi :
Faktor pra-analitik : waktu pengambilan, jenis, pengumpulan dan penyimpanan sampel
Faktor analitik : ketepatan ekstraksi, spesifisitas reagen, alat atau reagen
Rekomendasi :
Nilai CT tidak direkomendasikan sebagai satu-satunya dasar untuk menilai tingkat infeksi atau penentuan risiko penularan, namun juga bergantung pada pemeriksaan fisik dan klinis pasien.
Interpretasi nilai CT untuk menilai perjalanan infeksi membutuhkan pertimbangan dokter (penanggung jawab laboratorium/pemeriksa dan dokter penanggung jawab pasien).
Bagaimana hubungan antara nilai CT dengan banyaknya virus dalam tubuh individu?
Pada umumnya batas ambang nilai CT adalah 40, dengan interpretasi:
Nilai CT <29: positif kuat, terdapat target materi genetik virus dalam jumlah banyak
Nilai CT antara 30-37: positif, terdapat target materi genetik virus dalam jumlah sedang
Nilai CT antara 38-40: positif lemah, terdapat target materi genetik virus dalam jumlah sedikit dan kemungkinan kontaminasi dari lingkungan
NAMUN, beberapa reagen PCR memiliki batas ambang nilai CT berbeda (35, 36, 38, atau 41), sehingga interpretasi harus disesuaikan dengan reagen dan alat PCR yang dipakai.
Ketahanan Virus Corona Pada Benda Mati Dan Cara Efektif Untuk Menghilangkannya (oleh ynkan Lafanda)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan penyakit Covid-19 (Corona Virus Disease yang ditemukan pada tahun 2019).
Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan penyakit Covid-19 (Corona Virus Disease yang ditemukan pada tahun 2019) sebagai pandemik atau epidemik penyakit yang sudah menyebar ke seluruh dunia pada tanggal 11 Maret 2020. Penyebab penyakit tersebut adalah virus yang termasuk ke dalam keluarga virus Corona. Virus corona terbagi menjadi 2 macam, yaituhuman coronavirus dan veterinary coronavirus. Human coronavirus adalah virus corona yang menyebar melalui transmisi dari hewan ke manusia atau sebaliknya serta transmisi dari manusia ke manusia, contohnya virus yang menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), MERS (Middle East Respiratory Syndrome), dan Covid-19. Veterinary coronavirus adalah virus yang hanya menular antar hewan.
Virus penyebab Covid-19 bernama SARS-CoV-2 yang ditemukan akhir tahun 2019 di kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus tersebut membuat khawatir banyak orang karena dapat menyebabkan infeksi pernapasan dengan kategori berat. Ditemukan bahwa masa inkubasi atau berkembangnya virus tersebut adalah 2-10 hari. Penyebaran virus tersebut diketahui melalui droplet atau percikan seperti saat orang terinfeksi berbicara, batuk, dan bersin. Penyebaran lainnya melalui tangan atau permukaan benda yang terkontaminasi virus corona tersebut.
Kemampuan Virus Corona Bertahan pada Benda Mati
Berdasarkan analisis 22 penelitian terungkap bahwa human coronavirus yang menyebabkan penyakit endemik atau penyakit yang menyerang wilayah geografis atau kelompok populasi tertentu, seperti SARS dan MERS, dapat bertahan di permukaan benda mati. Contoh permukaan benda mati yang disebutkan sebelumnya adalah logam, kaca, dan plastik. Kontaminasi yang sering pada benda-benda tersebut akan menjadi sumber penularan virus.
Virus corona jenis human coronavirus ditemukan dapat bertahan di permukaan benda mati pada suhu ruangan hingga kurun waktu 9 hari. Pada suhu lebih dari 30 derajat Celcius, virus tersebut bisa berkurang ketahanannya. Sedangkan pada veterinary coronavirus dapat bertahan selama 28 hari.
Cara Menghilangkan Virus Corona pada Benda Mati
Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa human coronavirus dapat dihilangkan keaktifannya dengan dilakukan upaya desinfeksi. Prosedur desinfeksi dapat menggunakan cairan alkohol 62-71%, hidrogen peroksida 0,5% (sering digunakan sebagai antiseptik), atau natrium hipoklorit 0,1% (dikenal sebagai cairan pemutih) yang dilakukan selama kurun waktu 1 menit. Cairan kimiawi lain seperti benzalkonium klorida 0,05-0,2% atau klorheksidin diglukonat 0,02% diketahui kurang efektif. Prosedur desinfeksi pada human coronavirus yang dipaparkan sebelumnya diharapkan memiliki efek yang sama terhadap SARS-CoV-2.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk memastikan kebersihan lingkungan dan prosedur desinfeksi dilakukan dengan tepat dan konsisten. Lingkungan dibersihkan secara efektif dengan air dan deterjen, kemudian menggunakan cairan desinfeksi seperti natrium hipklorit yang terdapat pada cairan pemutih. Natrium hipoklorit diencerkan dengan pembanding 1:50, sebagai contoh : cairan pemutih sebanyak 10 ml ditambahkan ke dalam air sebanyak 490 ml sehingga didapatkan 500 ml cairan desinfeksi untuk usaha menghilangkan virus corona. Untuk permukaan benda yang kecil, WHO merekomendasikan alkohol 70% sebagai cairan desinfeksi.
Gambar 2. Penyemprotan desinfeksi menggunakan alkohol atau natrium hipoklorit yang dibiarkan selama 1 menit kemudian digosok dengan kain.
Sampai saat ini belum diketahui pengobatan spesifik terhadap virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19. Maka dari itu penting sekali pencegahan awal untuk menghentikan penyebaran virus ini dengan berbagai cara, salah satunya melakukan desinfeksi benda-benda di sekitar kita. Hal ini merupakan usaha sederhana dan sangat bermanfaat yang dapat dilakukan oleh masing-masing individu baik di rumah maupun tempat umum.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kampf, G., Todt, D., Pfaender, S, Steinmann, E. (2020). Persistence of Coronavirus on Inanimate Surfaces and Their Inactivation with Biological Agents. Journal of Hospital Infection, 104 (2020): 246-251.
[2] World Health Organization (11 Februari 2020). Naming the Coronavirus Disease (COVID-19) and the Virus That Causes It. Citing Internet sources URL https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covid-2019)-and-the-virus-that-causes-it.html. [ diakses pada tanggal 30 April 2020 pukul 10.30 ]
[3] Centers for Disease Control and Prevention (15 Februari 2020). Human Coronavirus Types. Citing Internet sources URL https://www.cdc.gov/coronavirus/types.html. [ diakses pada tanggal 30 April 2020 pukul 10.45 ]
[4] Doremalen, N.V. (2020). Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. The New England Journal of Medicine, N ENGL J MED 382;16.
[5] Livspace Editorial Team (21 Maret 2020). What is the Difference Between Sanitizing, Disinfecting & Sterilizing?. Citing Internet sources URL https://www.livspace.com/in/magazine/homekeeping-covid-sterilization-vs-disinfection-vs-sanitization.html. [ diakses pada tanggal 9 Mei 2020 pukul 13.55 ]
[6] Putra, A.A. (18 Maret 2020). Lama Hidup Virus Corona di 10 Jenis Benda Berbeda. Citing Internet sources URL https://www.idntimes.com/health/medical/alfonsus-adi-putra-alfonsus/infografis-ketahanan-virus-corona-di-benda-berbeda/2.html. [ diakses pada tanggal 9 Mei 2020 pukul 14.20 ]
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru, salah satunya adalah menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari polusi udara. Terganggunya paru-paru tentu meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti bronkitis, pneumonia, asma, dan tuberkulosis.
Paru-paru adalah salah satu organ dalam tubuh yang berhubungan dengan sistem pernapasan. Paru-paru memiliki fungsi menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Dengan begitu, terganggunya kerja paru-paru memengaruhi fungsi tubuh dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara sederhana bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru.
Inilah Cara Sederhana Jaga Kesehatan Paru-Paru
Ada beberapa gejala yang menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada paru-paru, seperti alami sesak napas, kesulitan bernapas, mengalami batuk yang tidak kunjung hilang, merasa tidak nyaman ketika batuk, dan batuk yang bercampur dengan darah atau lendir.
Kondisi ini dapat diatasi sesuai dengan penyebab gangguan yang terjadi pada paru-paru. Namun, tidak ada salahnya untuk mencegah kondisi ini dengan menjaga kesehatan paru-paru agar tetap maksimal dalam menjalankan fungsinya. Berikut ini cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mendapatkan paru-paru yang sehat, yaitu:
1. Rajin Berolahraga
Dilansir dari Medical News Today, rajin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan juga mental kamu. Ya, rutin berolahraga membuat paru-paru menjadi lebih sehat. Tidak hanya itu, rutin olahraga juga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Rutin berolahraga juga meningkatkan kualitas sistem pernapasan kamu.
Jika kamu ingin mengetahui jenis olahraga yang baik untuk kesehatan paru-paru, kamu bisa bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi android BP-HIS. Lewat aplikasi, kamu bisa berbicara dengan dokter kapan saja dan di mana saja!
2. Hentikan Kebiasaan Merokok
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, kebiasaan merokok menyebabkan berbagai gangguan kesehatan dalam tubuh, termasuk pada paru-paru. Merokok dapat sebabkan kerusakan pada kantung udara kecil dan saluran udara pada paru-paru. Tidak hanya itu, penyebab kanker paru-paru yang paling banyak adalah kebiasaan merokok. Perokok aktif lebih berisiko mengalami gangguan pada paru-paru dibandingkan perokok pasif. Jadi, mulai sekarang, tidak ada salahnya untuk hentikan kebiasaan merokok.
3. Konsumsi Makanan yang Mengandung Antioksidan
Dilansir dari Healthline, cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru dengan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan antioksidan di dalamnya. Antioksidan memiliki fungsi untuk menjaga sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas yang berbahaya. Kamu dapat mengonsumsi beberapa makanan, seperti dark chocolate, sayuran hijau, stroberi, dan kacang-kacangan untuk mendapatkan asupan antioksidan dalam tubuh.
4. Rajin Cuci Tangan
Berdasarkan American Lung Association, rajin mencuci tangan menjadi cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru. Gangguan paru-paru dapat disebabkan oleh berbagai penyakit lain, seperti flu. Tidak ada salahnya untuk tetap menjaga tangan tetap bersih agar terhindar dari gangguan penyakit yang dapat sebabkan komplikasi pada paru-paru.
5. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan secara Rutin
Jangan takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin tiap tahunnya. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, kamu mengetahui kesehatan kamu yang sesungguhnya. Dengan begitu, gangguan yang ada pada tubuh dapat segera diatasi sejak dini. Kondisi ini dapat menghindari kamu dari komplikasi yang mungkin terjadi.
Itulah beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru. Jangan lupa untuk hindari berbagai polusi udara agar kesehatan paru-paru kamu tetap terjaga.